Right or Wrong?



Toil as yakuza AU x fem!reader


⚠️ WARNING  ⚠️

CW // cigarettes , knife

TW // yakuza , mafia , gangster , murder attempt , death threat , hostage


Toil, lelaki dengan perawakan tidak seberapa tinggi namun memiliki tubuh yang kokoh layaknya baja, memasang raut wajah yang tampak serius.

Ukiran tatto yang menghiasi kedua lengan kekarnya, membuatnya terlihat mengintimidasi siapapun yang melihatnya.

Sesekali, ia menghisap gulungan tembakau di tangannya. Sedangkan tangan yang satunya ia gunakan untuk memegang ponselnya yang terhubung dengan sebuah panggilan.

Tampaknya ia tengah berbincang dengan seseorang di balik ponselnya.

“Boss, sandera kita melarikan diri” lapor anak buahnya dengan nada cemas.

“Sial! Kenapa bisa? Cari sampai ketemu!”

“Maaf, boss. Sepertinya ada yang berkhianat di kelompok kita”

Anak buahnya kembali melanjutkan ucapannya.

“Sebaiknya boss berhati-hati. Saya juga sudah mengirim tiga rekan saya untuk menyusul boss, untuk berjaga sampai orang itu kami temukan”

“Cari sampai dapat! Termasuk orang yang berkhianat itu!” tutupnya.


Setelah sambungan teleponnya terputus, Toil mematikan puntung rokok yang sedari tadi ia hisap.

Semilir angin malam membuat abu rokoknya sedikit beterbangan, untungnya tidak mengotori beranda rumahmu.

“Totooo! Lama ga nunggunya?” ujarmu yang baru saja keluar setelah menghabiskan beberapa waktu untuk bersiap.

“Engga” balas Toil.

Ia kembali melanjutkan ucapannya.

“Tapi bo'ong. Liat nih gua sampe bangkotan gini nungguin lu dandan” keluhnya.

“Lebay” balasmu.

“Hahaha tapi lu cantik kok, worth to wait. Gua rela nungguin ribuan tahun buat lu” ujarnya sembari bangkit dari tempat ia duduk.

Ucapannya barusan sukses membuatmu salah tingkah di hadapannya.

“Yeeee, kalo nunggu ribuan tahun, kita udah jadi fosil dong?” balasmu.


Saat ini kamu dan Toil tengah pergi berdua, entah kemana ia akan membawamu, karena dia sama sekali tidak memberitahumu.

Asumsimu, ia akan membawamu ke sebuah tempat yang cukup romantis dan mengajakmu untuk berkencan sebagaimana mestinya.

Yah, hubunganmu dengannya saat ini cukup membingungkan.

Jika ditanya apakah kalian berpacaran, ia menyatakan perasaannya kepadamu pun tidak pernah.

Namun, tidak bisa juga dikatakan kalau kalian tidak ada hubungan. Toh hubungan kalian tampak  manis layaknya sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.

Tanpa terasa, mobil Ferrari putih yang Toil kendarai telah memasuki area parkir sebuah restoran besar.

“Apa iya dia mau nembak gue disini?” batinmu setelah keluar dari mobilnya.

“Ngapain senyum-senyum? Ayo, masuk!” ujar lelaki itu, menginterupsi lamunanmu.

“Dih? Siapa juga yang senyum-senyum?” balasmu, lalu bergegas menyamai langkahnya.


Entah mengapa, saat itu kamu merasa sangat gugup di hadapannya. Tidak hanya itu, darahmu berdesir kala tangannya bersenggolan denganmu ketika tengah mengambil buku menu yang ada di tengah meja.

Saking gugupnya, kamu sampai ingin buang air kecil sebelum makanan yang kalian pesan tersaji.

“To, gue ke kamar mandi dulu ya” pamitmu.

Toil terlihat sedikit ragu sebelum mempersilahkanmu pergi.


Toil menunggumu dengan gusar, sampai hidangan tersaji pun kamu tak kunjung kembali.

Tidak lama, terdengar suara riuh dari arah kamar mandi. Beberapa orang yang sebelumnya berkerumun, kini mulai membuka jalan.

Seorang pria ber-hoodie hitam dengan masker hitam yang menutupi wajahnya, tampak menyandera seorang wanita dan berjalan menuju meja yang Toil pesan.

Melihat wanita malang yang menerima todongan pisau itu adalah kamu, Toil bangkit dari kursinya dengan segera.

“Hehehe..  kalo dia gua lenyapin, kita impas kan? Ahn Toil?” ujar lelaki misterius yang menyanderamu itu.

“Toto....” tenggorokanmu seolah tercekik. Sulit bagimu untuk bersuara dengan sebilah pisau tajam yang hanya berjarak satu inci dari lehermu.

Pandanganmu mulai kabur akibat air mata yang membanjiri matamu.

Kamu hanya berharap situasi yang kamu alami hanyalah mimpi buruk.

“Maju selangkah, dia mati” ancam lelaki ber-hoodie hitam dengan dingin. Membuat langkah Toil terhenti.

“BRENGSEK!” umpat Toil saat itu.


—Tbc


©️ gumigumiyuu