Hasil Sponsor
“GUMMM!” seru Yuuji yang masih duduk di jok motor, sedangkan Nobara tengah turun dari motor yang Yuuji kendarai.
“Gak usah teriak-teriak. Nanti tetangga pada ngumpul.” sahut Megumi yang sedari tadi duduk di teras rumah sembari memainkan ponselnya.
Manik kebiruan milik Megumi menangkap dua bungkusan besar yang ada di tangan Nobara.
“Itu apa?” tanyanya penasaran.
“Donat joko!” jawab Yuuji setelah berhasil memarkirkan motor maticnya di sebelah motor bebek hitam milik ayah Megumi.
“J.CO, JI! CAPEK BANGET GUA, DARI TADI JOKO MULU YANG LU SEBUT!“ ralat Nobara.
“Ya maap.. OIYA, DORRRR!” ujar Yuuji sembari menepuk kedua bahu Megumi secara tiba-tiba, membuatnya terkejut.
Megumi mengernyitkan dahinya, bingung akan perlakuan Yuuji padanya, “Ngapain?” tanyanya.
Yuuji menjawab tanpa ragu, “Ngasih kejutan! Gimana? Lu terkejut kan?”
“PERCUMA, NJIR! DIA AJA TAU KITA DATENG” balas Nobara.
“NAMANYA JUGA USAHA!” sahut Yuuji.
Suara berisik yang mereka hasilkan membuat ayah Megumi keluar dan meminta mereka masuk ke dalam rumah.
“Temen-temennya ajak masuk aja, Gum!” ujar Toji, ayah Megumi.
“Iya, Pak. Yuk, masuk!” titah Megumi pada kedua temannya.
“Makan donatnya, Gum! Kita belinya penuh perjuangan nih!” ujar Yuuji sembari menyodorkan sekotak donat yang tadi ia bawa.
“Ini beneran kalian yang beli?” selidik Megumi.
“Iya. Tapi duitnya hasil sponsor,” jawab Nobara sembari melahap donat dengan topping kacang almond.
“Dari siapa?”
“Hamba Allah” jawab Nobara. Sedangkan Yuuji sibuk dengan donat di tangannya.
Megumi berpikir sejenak, membuat beberapa kemungkinan dan mengeleminasi sebagian diantaranya untuk menemukan jawaban atas apa yang ia pikirkan.
“Dari Noritoshi ya?” tebaknya dengan benar.
“Eh? Kok lu tau?” sahut Nobara yang terkejut mendengar ucapan Megumi.
“Dari dulu kan yang sering nyumbang pake nama hamba Allah dia doang,” jawab Megumi.
Ia melanjutkan ucapannya, “Dulu gua sempet jadi anak remaja masjid. Dia sering nyumbang.”
“HAH? LU PERNAH JADI ANAK REMAJA MASJID? KOK GUA GA TAU?” cecar Yuuji.
Megumi berdehem pelan sebelum menjawab, “Iya, tapi sebulan doang,”
“YEEEE, APA RASA SEBULAN DOANG?” ujar Nobara.
Megumi menyahut, “Yang penting pengalamannya!”
Sebelum pulang, Yuuji dan Nobara memberikan hadiah untuk Megumi.
“Mungkin ini emang murah, Gum. Tapi yang penting maknanya!” ujar Yuuji sembari menyerahkan bungkusan kecil yang ukurannya tidak lebih besar dari telapak tangannya.
“Emang apaan maknanya?” balas Megumi.
”...ga ada,” cicit Yuuji.
“Agak mencurigakan..” ujar Megumi. Meski begitu ia tetap menerimanya dengan senang hati.
“Nih, gua kasih lu 10 kartu ajaib!” seru Nobara sembari merentangkan 10 potongan kertas kosong yang ada di tangannya.
“Ajaib gimana? Ini aja kosong..” ujar Megumi.
“Nanti lu tulis harapan lu di sini. Bebas, apaan aja! Ntar kita bakal berusaha ngabulin,” jelas Nobara.
“Tapi jangan yang susah sama mahal, Gum!” sambung Yuuji.
Megumi menerima kertas itu dan melihatnya dengan seksama.
“Kaya bocah..” celetuknya.
“Ga usah sok tua lu! Lu juga masih bocah, Gum!” ujar Nobara sembari terkekeh.
©️ gumigumiyuu