Berangkat


Jum’at, 17.45

Terlihat Miwa, Momo, dan Mai tengah sibuk membungkus barang yang di pesan oleh customer-nya secara online.

“Pesanan yang masuk, usahain dikirim hari ini juga. Kalian libur dua hari, jangan sampe pesanan masuk hari Jum’at dikirimnya hari Senin.” titah Pak Yaga yang duduk di kursinya.

“Iya, Pak” jawab Miwa, Momo, dan Mai serempak.

“Miwa, jangan lupa closing dulu. Chat dari customer balesnya yang cepet, biar performa tokonya naik.” lanjut Pak Yaga.

“Iya, Pak” balas Miwa.

”Males banget dah kalo Pak Yaga ngikut. Bakal bawel banget pasti?” batin Mai.

Tidak lama, Naoya dan Todo datang menghampiri mereka yang seperti tengah melakukan kerja tanam paksa.

“Whew, masih pada sibuk aja? Cepetan, ditungguin kurirnya tuh” ujar Naoya tanpa dosa yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Miwa, Momo, dan Mai.

“Orang mah bantuin, bukannya ngelayap” balas Momo sinis.

“Gua abis dari supermarket, beli makanan sama camilan. Lagian jam kerja kita kan nyampe jam lima doang”

“y/n mana?” sambar Miwa yang tidak melihat keberadaanmu.

“Di depan sama bang Geto, masuk-masukin belanjaan sama tas ke mobil” jawab Todo.

“Tas yang kalian bawa mana? Biar gua masukin ke mobil. Ini siapa yang bawa koper segala?” tanya Naoya.

“Miwa. Tau dah tuh anak bawa apaan ampe make koper segala” jawab Mai yang masih sibuk membungkus barang, dibantu oleh Todo.

“Barang-barang penting itu” jawab Miwa.


19.05

Kamu menumpangi mobil yang sama dengan Miwa, Momo, Mai, Geto, dan Naoya sebagai pengemudi.

Sedangkan yang lain menggunakan mobil yang berbeda, dan ada juga yang memilih menaiki motor pribadi seperti Mahito dan Todo.

“Jangan ajak gua ngobrol. Gua capek” ujar Momo sembari memejamkan mata.

“Kaga ada njir yang mau ngajak lu ngobrol” balas Mai yang duduk di sebelahnya.

“Bestie, mau coklat ga? Buka dulu mulutnya, Miwa suapin” tawar Miwa yang duduk di bagian tengah.

(Posisi duduk: Kamu – Naoya = di depan; Miwa – Momo – Mai= di tengah, Geto = belakang)

Kamu menoleh dan membuka mulutmu. Naoya hanya melihat sekilas melalui kaca.

“Kak Naoya mau juga?” tawar Miwa.

“Boleh” jawabnya.

Ia melirikmu sebelum menerima suapan dari Miwa.

”Dia bukannya alergi coklat? Kok mau?” batinmu.

“Apa liat-liat?” tanya Naoya padamu.

“Ya namanya juga punya mata” balasmu sekenanya.


“Kak Geto kok ga ada suaranya? Ga gelinding ke jalanan kan?” tanyamu.

“Lu kira kita naik mobil bak apa? Tidur noh orangnya” jawab Mai.

“A-ada plastik ga- urrffhh” tanya Miwa sembari menutupi mulutnya, menahan mual.

“WA? LU MAU MUMUN? MO, BANGUN, MO. MIWA MAU JACKPOT” Mai panik sampai membangunkan Momo yang tertidur pulas.

“MIWA, AMPE LU MUNTAH, GUA TURUNIN DI JALAN YA” ancam Naoya.

“J-jangan!” jawab Miwa.


*”No Silhouette”